Creativecommonspr.org – Creative Commons (CC) adalah sistem lisensi yang memberikan fleksibilitas kepada kreator untuk berbagi karya mereka, sekaligus memastikan pengguna memahami bagaimana karya tersebut dapat digunakan. Dua lisensi populer dalam ekosistem Creative Commons adalah CC BY (Attribution) dan CC BY-SA (Attribution-ShareAlike). Meski sama-sama memberi kebebasan kepada pengguna, kedua lisensi ini memiliki perbedaan penting yang memengaruhi bagaimana karya dapat digunakan dan dibagikan.
1. Lisensi CC BY: Fleksibilitas Maksimal dengan Syarat Atribusi
Lisensi CC BY mengizinkan siapa saja untuk menggunakan, mengubah, mendistribusikan, bahkan menjadikan karya sebagai bagian dari produk komersial, selama atribusi diberikan kepada kreator asli.
Fitur Utama:
- Kebebasan penggunaan: Pengguna dapat mengadaptasi karya untuk tujuan apa pun, termasuk komersial.
- Atribusi wajib: Pengguna harus mencantumkan nama kreator asli, judul karya (jika ada), dan detail lisensi yang digunakan.
Kegunaan:
- Cocok untuk kreator yang ingin karyanya tersebar luas tanpa banyak batasan.
- Ideal untuk konten pendidikan, ilustrasi, atau bahan publikasi komersial.
Contoh Situasi:
Seorang desainer grafis menggunakan gambar berlisensi CC BY untuk membuat poster promosi komersial. Selama atribusi diberikan kepada pemilik gambar asli, tidak ada pelanggaran lisensi.
2. Lisensi CC BY-SA: Membagikan dengan Lisensi yang Sama
Lisensi CC BY-SA mengharuskan karya turunan tetap menggunakan lisensi yang sama seperti karya asli. Selain atribusi, pengguna harus mempertahankan prinsip “ShareAlike” (berbagi serupa).
Fitur Utama:
- Atribusi wajib: Sama seperti CC BY, kreator asli harus dihargai dengan mencantumkan nama mereka.
- ShareAlike: Jika karya diadaptasi, karya turunan juga harus menggunakan lisensi CC BY-SA.
- Komersial diperbolehkan: Karya bisa digunakan untuk tujuan komersial, selama aturan ShareAlike diikuti.
Kegunaan:
- Cocok untuk kreator yang ingin memastikan karya mereka dan adaptasinya tetap bebas digunakan oleh publik.
- Ideal untuk proyek kolaboratif, seperti perangkat lunak open-source atau komunitas kreatif.
Contoh Situasi:
Sebuah video dokumenter yang menggunakan musik berlisensi CC BY-SA harus dirilis kembali dengan lisensi CC BY-SA. Ini memastikan bahwa pengguna lain juga bisa memanfaatkan dokumenter tersebut dengan aturan serupa.
3. Perbedaan Utama antara CC BY dan CC BY-SA
Aspek | CC BY | CC BY-SA |
---|---|---|
Atribusi | Wajib | Wajib |
Penggunaan komersial | Diizinkan | Diizinkan |
Lisensi karya turunan | Bebas memilih lisensi baru | Harus menggunakan CC BY-SA |
Ilustrasi:
- Jika Anda menggunakan karya berlisensi CC BY, Anda bebas memilih lisensi baru untuk karya turunan.
- Jika Anda menggunakan karya berlisensi CC BY-SA, Anda wajib menggunakan lisensi CC BY-SA untuk karya turunan.
4. Pilihan yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda
- Pilih CC BY jika: Anda ingin karya Anda digunakan dengan kebebasan penuh, bahkan untuk tujuan komersial, tanpa membatasi lisensi karya turunan.
- Pilih CC BY-SA jika: Anda ingin memastikan bahwa karya Anda dan adaptasinya tetap memiliki lisensi terbuka, melindungi prinsip berbagi serupa.
Lisensi CC BY dan CC BY-SA memberikan fleksibilitas tinggi untuk kreator dan pengguna. Perbedaan utamanya terletak pada lisensi karya turunan: CC BY-SA mewajibkan pengguna untuk mempertahankan lisensi yang sama, sedangkan CC BY tidak memiliki batasan tersebut. Dengan memahami kebutuhan dan tujuan berbagi karya, Anda dapat memilih lisensi yang paling sesuai.